4.3.09

Investasi bijak

Kadang setiap kali saya selalu merasa uang yang saya punya itu tidak cukup untuk memiliki atau melakukan yang aku mau. Selalu saja tidak cukup, selalu ingin lebih, selalu ingin ini atau ingin itu. Tapi hasrat untuk memiliki itu tertahan karena itu tadi uangnya tidak ada atau tidak cukup.
Dapat memenuhi segala kebutuhan dan dapat berbelanja sesuka hati dan melakukan apapun adalah impian setiap orang. Tapi bagaimana caranya dengan uang yang kita miliki saat ini dapat memenuhi kebutuhan hidup kita. Untung-ungtung bisa lebih untuk memiliki atau melakukah hal hal yang kita inginkan.
Diperlukan perencanaan yang tepat dalam mengelola keuangan pribadi. Aturannya sederhana saja, jangan sampai pengeluaran lebih besar dari pada pendapatan atau besar pasak daripada tiang. Namun kita selalu saja tampa sadar melakukan belanja-belanja yang tidak perlu.

Krisis ekonomi global membuat resesi bagi setiap negara di dunia termasuk negara-negara adidaya yang sangan kuat modalnya. Harga barang-barang naik dan kebutuhan hidup pun semakin tinggi.

Kekayaan suatu negara sangat tergantung dari penerimaan pajak. Ibaratnya negara itu dapat duit dari pajak. Dalam perencanaan anggaran selalu seimbang antara pendapatan dan belanja negara. Salah satu upaya meningkatkan daya beli masyarakat adalah dengan menaikkan pendapatan rakyatnya, disini difokuskan pada pegawai negeri. Memang jika dilihat apabila gaji pegawai negeri ditingkatkan maka pendapatan negara dari segi pajak pendapatan juga akan meningkat. Tapi dengan meningkatkan gaji pegawai negeri dibutuhkan dana dari anggaran pemerintah juga, akhirnya pos-pos pembangunan akan dikurangi.

Seperti itulah aturannya, sehingga untuk meningkatkan penghasilan pemerintah, sangat diperlukan peran swasta terutama pajak ekspor dan impor. Semakin besar nominal ekspor impor maka pendapatan negara juga akan semakin meningkat dalam hal penerimaan pajak. Peningkatan pendapatan negara dapat digunakan untuk meningkatkan penerimaan gaji pegawai negeri dan akan meningkatkan daya beli masyarakat dan uangnya kembali ke negara dalam bentuk pajak.

Semuanya kembali seperti sebuah siklus. Pengeluaran sama dengan pendapatan. Pengeluaran dapat berupa belanja rutin, tabungan, hiburan dan investasi.

Kita harus dapat mengelola pengeluaran tersebut dalam 4 hal utama itu saja. Belanja rutin memang adalah belanja yang harus kita keluaran setiap bulannya yang nilainya tetap berapapun penghasilan kita. Pos pengeluaran yang harus dihitung dulu adalah belanja rutin ini seperti makan kita setiap bulan, tagihan-tagihan (listrik, telpon, air, kredit barang), dan ongkos. Ini diharapkan nilainya tetap setiap bulan dan paling banyak menghabiskan anggaran pendapatan kita.

Sisa dari pengeluaran rutin ini baru kita bagi-bagi dalam 3 pos. Tabungan, hiburan dan investasi. Namun semua itu dapat dikatakan sebagai investasi juga. Dalam hal ini sedapatnya kita bisa menyisakan 10-20% penghasilan kita untuk ditabung dan 10% lagi untuk di investasikan.

Kenapa harus ada pos investasi? Inilah intinya dari pengelolaan anggaran. Kita tidak akan pernah sejahtera apabila pendapatan kita tidak ada anggaran untuk investasi. Tujuan dari investasi adalah bagaimana mendapatkan gain (keuntungan dari uang yang diinvestasikan itu). Boleh jadi posnya sangat kecil yaitu 10% dari total pendapatan kita. Tapi kalau kita pintar dalam memutuskan dimana uang 10% tadi diinvestasikan maka kita akan mendapatkan pendapatan tambahan dari pos investasi yang mengakibatkan penghasilan kita bertambah dan kita dapat menaikkan pos-pos lainnya. Setiap mendapatkan keuntungan dari investasi kita harus melakukan kajian ulang penggunaan anggaran pendapatan tapi tetap sesuai dengan porsi atau persentase yang telah ditentukan. 20% untuk tabungan, 10% untuk investasi. Sedangkan pengeluran rutin bernilai tetap.

Kenapa pos hiburan juga dimasukkan?
Hiburan juga termasuk investasi. Yaitu investasi kesehatan. Namun hiburan bukanlah sesuatu yang harus kita lakukan setiap saat. Kadang-kadang saja. Namun pos pengeluarannya harus ada agar tidak mengganggu dalam segi menjaga pengeluaran lebih besar dari pendapatan. Untuk itu pos hiburan dapat digabungkan kedalam pos tabungan tapi nilainya harus fifty-fifty. Hiburan tidak bolah menggerus tabungan kita yang harus tetap minimal 10% dari pos anggaran.

Tabungan sangat perlu sebagai penjaga besar pasak dari pada tiang. Kita tidak mau diumumkan bankrupt oleh anggaran kita sendiri. Selain itu ini sebagai jaga-jaga apabila pos investasi kita tidak berhasil. Setiap investasi pasti ada resikonya. Ada untung ada ruginya. Semuanya kembali kepada kita bagaimana dan dimana kita investasikan uang kita.

Investasi juga bermacam-macam seperti buku termasuk investasi. Pendidikan, internet, juga termasuk investasi. Kita yang menentukan dimana kita harus berinvestasi. Namun yang harus diingat investasi adalah pengeluran yang nantinya mendatangkan keuntungan atau gain yang lebih besar dari nilai investasi tersebut. Jadi apapun belanja investasi harus dapat memperoleh kembali pengeluran investasi ditambah keuntungan. Jangan sampai pos investasi akhirnya menjadi pos hiburan yang tidak meghasilkan.

Misalkan saya sebagai seorang mahasiswa mendapatkan penghasilan seratus ribu perminggu. Jadi saya harus mengatur pengeluran saya selama 1 minggu untuk keempat pos tersebut. Pengeluran rutin seperti bensin seminggu 20 ribu. Makan dihilangkan karena diusahakan makan di rumah untuk mengurangi pengeluran yang tidak perlu. Tabungan 20 % yaitu 20 ribu. Dan hiburan setiap sabtu berenang 10 ribu. Jadi saya mempunyai kelebihan anggaran 50 ribu perminggu untuk investasi. Investasi saya disini dengan berinternet dan membeli buku. Namun tidak hanya sekedar belanja saja. Saya berharap internet mendapat gain dengan mengikuti website2 penghasil uang seperti pay per klik, google addsense, mlm online mandirishare.com dan hal lain-lain yang dapat mengahasilkan gain yang lebih besar dari pengeluaran investasi saya.

Setiap orang dapat mengelola keuangan seperti itu. Anak sekolah, pegawai negeri, tukang, pengusaha, mahasiswa dll. Yang penting dimana dan bagaimana kita menginvestasikan sebagian penghasilan kita. Jangan sampai kita melakukan pengeluaran belanja yang tidak perlu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2009 me and my-spontaneity things. Powered by Blogger
Blogger Templates created by Deluxe Templates
Wordpress by Wpthemescreator