ini ada sebuah karya sastra menarik yang gw repost dari blog nya Andhika Nugraha
Nol Koma Lima
Posted by: Andhika Nugraha on: 12 Oktober, 2008
Dinding ini terlalu abu. Volume suara ini terlalu kecil. Awan hari ini terlalu translusen.
Tidak ada yang mendekati nol dan tidak ada yang mendekati satu. Ganggu.
Seekor tawon terbang mengelilingi, pada jarak yang terlalu jauh untuk dekat, dan jarak yang terlalu dekat untuk jauh. Lebah bergantian dengan nyamuk yang sayapnya terlalu kecil untuk menciptakan suara yang mematikan semua suara lainnya, tapi terlalu besar untuk tidak menciptakan kehidupan pada kematian keheningan.
Hari ini ekuinoks dan matahari berada pada titik separuh antara tengah hari dan tengah malam – terlalu dingin untuk api dan terlalu panas untuk es. Angin sepoi-sepoi tidak jelas merusak ketentraman udara yang diam dan tidak juga mematahkan ranting-ranting pohon untuk menjadi bencana.
Bulu kuduk berdiri empat puluh lima derajat. Kelopak mata tertutup setengah. Gelas air terisi satu per dua.
Kereta yang melintas gagal merusak gendang telinga. Pesawat yang lepas landas gagal meretakkan tengkorang yang menutupi otak. Tapi keduanya sukses dalam mengusik abstansi suara.
Semua terjadi, tidak berhenti untuk terjadi, dan tidak terjadi untuk berhenti.
Aku bosan dengan nol koma lima.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar