mungkin ga semua orang tahu. gue orang yang bisa merasa enjoy dengan kesendirian. sepi memang. tapi ga semua orang senang dengan suasana rame. sejak dulu gue terbiasa sendiri. bisa dibilang ga pernah ada seseorang yang benar2 dekat dengan gue. apalagi pacar.
introvert? tertutup? ga juga.
cuma untuk saat2 tertentu gue emang butuh sendiri. atau terbiasa sendiri.
entahlah. ada saat dimana gue emang ga peduli dengan sekitar gue. orang lalu lalang. pembicaraan heboh dan menyenangkan. di tengah2 pesta. tapi tetap gue sendiri. seperti selalu ada pembatas tak kasat mata diantara diri gue dan orang2 disekitar gue. gue emang ada disana. gue selalu disana. karena gue juga ga bisa berdiri sendirian, nampak terasingkan oleh orang2 lain. ga. gue ada disana. dilingkungan sana. tapi selalu dan akan selalu ada dinding tak kasat mata itu.
membingungkan. entahlah. gue sendiri juga ga bisa menjelaskannya.
gue seperti hidup didunia gue sendiri. dan gue sangat-sangat nyaman melakukan itu.
dunia gue adalah dunia yang tidak bisa dimasuki oleh siapa pun. itu adalah dunia gue. dan hanya cukup untuk diri gue sendiri. dan dunia itu ada di dalam dunia yang sangat besar. berisi orang2 beragam watak, karakter, tokoh, perilaku. tapi tetap. gue ada di dunia gue sendiri. yang gue ciptakan untuk diri gue. dan hanya ditempati oleh diri gue sendiri.
gue ga bisa menyimpulkan hal lain untuk masalah gue saat ini. tapi hanya ini yang bisa gue katakan. seseorang sedang mencoba mendobrak dinding itu. dia ingin ada di dalam dunia yang sama dengan dunia gue. dan itu membuat gue menjadi tidak nyaman. gue masih menginginkan dunia itu seorang diri. ya. hanya ada gue didunia itu. sendiri. tapi tidak kesepian. karena masih ada dunia yang luas di luar dunia gue itu. dan dunia itu sangat luas. yang gue sendiri belum menapaki sepersejuta dari dunia disekitar dunia gue itu.
introvert? tertutup? ga juga.
cuma untuk saat2 tertentu gue emang butuh sendiri. atau terbiasa sendiri.
entahlah. ada saat dimana gue emang ga peduli dengan sekitar gue. orang lalu lalang. pembicaraan heboh dan menyenangkan. di tengah2 pesta. tapi tetap gue sendiri. seperti selalu ada pembatas tak kasat mata diantara diri gue dan orang2 disekitar gue. gue emang ada disana. gue selalu disana. karena gue juga ga bisa berdiri sendirian, nampak terasingkan oleh orang2 lain. ga. gue ada disana. dilingkungan sana. tapi selalu dan akan selalu ada dinding tak kasat mata itu.
membingungkan. entahlah. gue sendiri juga ga bisa menjelaskannya.
gue seperti hidup didunia gue sendiri. dan gue sangat-sangat nyaman melakukan itu.
dunia gue adalah dunia yang tidak bisa dimasuki oleh siapa pun. itu adalah dunia gue. dan hanya cukup untuk diri gue sendiri. dan dunia itu ada di dalam dunia yang sangat besar. berisi orang2 beragam watak, karakter, tokoh, perilaku. tapi tetap. gue ada di dunia gue sendiri. yang gue ciptakan untuk diri gue. dan hanya ditempati oleh diri gue sendiri.
gue ga bisa menyimpulkan hal lain untuk masalah gue saat ini. tapi hanya ini yang bisa gue katakan. seseorang sedang mencoba mendobrak dinding itu. dia ingin ada di dalam dunia yang sama dengan dunia gue. dan itu membuat gue menjadi tidak nyaman. gue masih menginginkan dunia itu seorang diri. ya. hanya ada gue didunia itu. sendiri. tapi tidak kesepian. karena masih ada dunia yang luas di luar dunia gue itu. dan dunia itu sangat luas. yang gue sendiri belum menapaki sepersejuta dari dunia disekitar dunia gue itu.